Kesalahan Umum Dalam Mengirimkan CV Pada Lulusan Baru

Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas ataupn Perguruan Tinggi, kita biasanya dibebankan dengan mencari kerja supaya hidup kita bisa mandiri dengan biaya dari hasil kerja sendiri, gak lagi nyusahin Orang tua. Nah' kadang-kadang sebelum melamar kerja para calon pelamar bingung dengan Surat lamaran ataupun Curriculum vitae sehingga banyak kesalahan yang tidak semestinya dilakukan. Pengertian Curriculum vitae sendiri adalah representasi diri. Tetapi para lulusan baru sering mengirim CV yang bikin geleng-geleng kepala. Karena kurang referensi, mereka kerap melakukan kesalahan yang tidak disadari. Memang tidak mutlak membuat mereka ditolak, tetapi memperkecil peluang diterima.

Nah, jika kita seorang lulusan baru yang sedang berburu kerja dan tidak kunjung mendapat panggilan, jangan-jangan kita melakukan beberapa kesalahan ini.

1. Foto
Jika perusahaan mensyaratkan foto dalam lamaran kerja, pilihlah foto yang membuat kita terlihat profesional. Jangan pakai foto yang diambil dari Facebook hanya karena kita tampil menarik (atau seksi). Bagaimana kita mau dianggap serius bila foto yang dilampirkan terlihat main-main dan hasil crop?

Umumnya perekrut lebih menyukai foto yang simpel. Pergilah ke studio foto dan bikin satu foto yang bagus – untuk investasi kita ketika melamar pekerjaan.

2. Alamat email
Hmm, alamat email seperti inacuantixxbanget@yahoo.com atau romisayangchika@ymail.com sepertinya kurang menarik jika dipajang di CV. kita kan sedang melamar pekerjaan di suatu perusahaan jadi sebaiknya hindari alamat email yang terlalu personal. Buatlah satu akun email dengan nama asli Anda untuk keperluan resmi. Jangan sampai kita kalah bersaing dengan pelamar lainnya hanya karena alamat email kita menggelikan.

3. Informasi yang tepat
Jangan kirim CV yang persis sama ke semua perusahaan. Usahakan “jahit” terlebih dahulu setiap kali kita melamar. Beri penekanan pada prestasi atau keahlian yang relevan dengan posisi incaran. Tidak perlu mencantumkan prestasi “pemenang lomba karaoke” bila memang posisi yang kita inginkan tidak membutuhkan keahlian bernyanyi.

Informasi pendidikan juga cukup dimulai dari SMA saja, tidak perlu taman bermain dan TK. Intinya, tekankan pada informasi yang bisa menunjukkan kita orang yang tepat untuk posisi ini.

4. Terlalu panjang
Pihak perekrut akan menerima setumpuk lamaran, jadi satu menit pertama amat menentukan. Jangan buang waktunya sia-ria dengan membeberkan prestasi kita dari sejak TK. Buatlah kesan yang baik di surat lamaran sehingga mereka mau membaca hingga habis.

Anda boleh menyertakan alamat LinkedIn atau blog yang berisi portofolio bila diperlukan. Tetapi apa pun yang terjadi, jangan pernah meminta perekrut untuk mendownload sendiri CV kita dari Internet. Tidak semua kantor punya koneksi bagus.

5. Email kosong
Mentang-mentang CV tersimpan di telepon seluler, maka begitu melihat suatu lowongan Anda langsung mengirimkannya tanpa berusaha membuat surat lamaran. Mau tahu kesan yang muncul begitu membaca email kosong seperti ini? Pelamar adalah seseorang yang malas.

Pelamar hanya secara acak mengirim CV ke kanan-kiri tanpa usaha lebih untuk membuat surat lamaran yang menarik.

5. Jiplakan
Yep, para perekrut sudah sering membaca bertumpuk CV jadi mereka bisa mengenali mana yang jiplakan dan bukan. Usahakanlah membuat surat lamaran dengan kalimat orisinal untuk meningkatkan kemungkinan kita diterima.

Kalaupun belum memiliki pengalaman, kita bisa menceritakan poin kekuatan kita yang cocok untuk pekerjaan yang diincar. Tak perlu membuat surat lamaran yang terlalu panjang. Fokus pada kekuatan kita dan tentunya jangan lupa mencantumkan informasi kontak agar mudah dihubungi.